Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) wilayah Jawa Timur terbentuk, dan dihadiri sebanyak 101 pengelola dan pemilik media siber wilayah setempat, sebagai kelanjutan terbentuknya kepengurusan SMSI pusat tanggal 17 Maret 2017 yang diinisiasi Persatuan Wartawan Indonesia (PWI).
“Kami mendapatkan mandat dari PWI untuk mengakomodasi dan memfasilitasi pengelola dan pemilik media siber di sini, agar mereka punya payung organisasi. Alhamdulilah, hari ini terbentuk SMSI Jatim dan segera kami laporkan ke pusat,” kata Ketua PWI Jatim, kata Akhmad Munir di Surabaya, Jumat.
Munir saat memberikan paparan mengenai organisasi baru mengaku SMSI Jatim resmi menjadi wadah bagi para pengelola dan pemilik media siber di Jawa Timur, agar bisa bekerja sesuai dengan tugas dan fungsinya, serta menjalankan usaha layaknya badan usaha lainnya.
“Media siber harus dikelola seperti mengelola bisnis pada umumnya, sehingga bisa menghasilnya keuntungan yang akan menjadikan karyawannya sejahtera. Namun juga harus menjalankan tugas jurnalistik sesuai dengan kode etik,” katanya.
Munir yang juga menjabat Kepala Biro LKBN ANTARA Jatim itu berharap, dengan adanya wadah akan ada perubahan lebih baik terhadap anggota, termasuk dalam bidang jurnalistik.
Sementara itu, para pengelola dan pemilik media siber Jatim sepakat menunjuk Eko Pamuji (duta.co) sebagai ketua, Syaiful Anam (jatimpos.com) sebagai sekretaris dan Andy Setyawan (surabayaonline.co) sebagai bendahara.
Sebelumnya, secara nasional SMSI sudah terbentuk di 28 provinsi, termasuk Provinsi Jatim, dan awalnya didirikan di Jakarta pada tanggal 21 Maret 2017 dalam sebuah pertemuan yang dihadiri pemilik dan pengelola media massa berbasis internet dari sejumlah daerah di Indonesia.
Sejumlah tokoh nonpers memperkuat SMSI, seperti budayawan Jaya Suprana, politikus Yusril Ihza Mahendra dan Ryaas Rasyid, serta mantan Menteri Koordinator Kemaritiman Rizal Ramli, ditambah tokoh pers seperti Dahlan Iskan, dan pemilik jaringan media Chaerul Tanjung sebagai penasihat, dan Prita Kemal Gani, pendiri Perguruan Tinggi Komunikasi, London School of Public Relations (LSPR).
Ketua Umum SMSI, Teguh Santosa yang juga Pemimpin Umum Kantor Berita Politik RMOL mengatakan organisasi itu didirkan dengan dasar adanya perkembangan teknologi informasi yang telah meningkat dan pengembangan industri konten digital yang luar biasa di Indonesia.
“Pentingnya meningkatkan profesionalitas media massa siber, dan tidak bisa dimungkiri perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang semakin pesat menuntut kita untuk bekerja sama dengan pihak-pihak lain dalam mematangkan kemerdekaan pers,” kata Teguh di Jakarta.(*)