Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) telah dibentuk dan dideklarasikan serentak dengan dasar perkembangan teknologi informasi yang telah meningkat dan pengembangan industri konten digital yang luar biasa di Indonesia.
“Bahkan di Riau, perkembangan media online begitu pesat, malahan terbanyak dibandingkan daerah lainnya se Indonesia,” kata H Dheni Kurnia yang mendeklarasikan diri sebagai Ketua SMSI pada dewan pengurus harian sementara di Gedung PWI Riau, Jalan Arifin Achmad, Pekanbaru, Selasa (18/4/2017) siang.
Dheni yang juga Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Riau menjelaskan, bahwa jumlah media siber di Riau yang terdata ada sebanyak 323 media, terbanyak se Indonesia.
“Bahkan Medan saja yang merupakan kota besar di Sumatera kalah, cuma 200 media online yang ada di sana,” kata Dheni.
Namun demikian, lanjut Dheni, diperkirakan kurang dari setengah saja yang akan masuk dalam anggota dan pengurus SMSI, karena sebagian besar diperkirakan bukan benar-benar media.
Dengan perkembangan media siber yang begitu pesat, maka kata dia perlu adanya wadah organisasi yang jelas sama seperti PWI ataupun Serikat Pengusaha Perusahaan Pers.
Untuk diketahui, Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) dibentuk oleh media digital yang concern terhadap konten yang akurat, berimbang, tidak berniat buruk dan dapat dipertanggungjawabkan serta sesuai dengan UU Pers, Kode Etik Jurnalistik dan Pedoman Media Siber.
SMSI Pusat juga telah dibentuk di Jakarta.
Sementara itu di Riau, Dheni Kurnia bersama sejumlah pengurus PWI Riau telah membuat susunan kepengurusan, dan secara aklamasi dia menunjuk diri untuk mengawali kepemimpinan sementara.
“Sampai organisasi ini benar-benar berjalan baik saya ketuanya, nanti kalau sudah enam bulan, baru ditunjuk pengurus sebenarnya,” kata dia dihadapan sekitar 70 orang pers dan pengusaha media yang hadir saat itu.
Dalam susunan pengurus sementara itu, Pemimpin Redaksi RiauBook.com Ridha M Haztil masuk sebagai Wakil Sekretaris Harian, kemudian ada sejumlah pemred dari berbagai media siber yang masuk dalam keanggotaan.
“Kami berharap SMSI bisa memberikan kontrol yang baik bagi media siber, agar jauh dari berita-berita hoax yang tentunya melanggar etika dan kode etik jurnalistik,” kata Ridha.
Diharapkan, lanjut dia, SMSI mampu memberikan arah atau haluan yang baik sehingga media benar-benar memberikan informasi yang mencerdaskan masyarakat, dan akhirnya bangsa ini berlabuh di sisi daratan yang tidak lagi ketergantungan pihak manapun, karena masyarakatnya sudah cerdas. (detakriau.com)