Ketua Umum Serikat Media Siber Indonesia (SMSI), Firdaus, menegaskan pentingnya membangun ekosistem dalam organisasi, termasuk memberikan pendampingan hukum terhadap anggota SMSI.
Hal itu diungkapkan Firdaus saat pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) SMSI 2023 di Hall Dewan Pers, Jakarta, Senin (6/3/2023).
Dalam kesempatan tersebut, Firdaus menjelaskan, rapat kerja merupakan bagian proses SMSI dalam mengambil keputusan.
Selain itu, beber Firdaus, laporan tahunan ketua umum dalam mempertanggungjawabkan kebijakannya dan mengambil kebijakan strategis terkait hajat anggota SMSI dari pusat hingga kabupaten/kota di Indonesia, termasuk mengusung program.
SMSI sendiri, kata Firdaus, mewadahi media siber kecil dengan perannya meningkatkan kualitas media tersebut jauh lebih baik. Sehingga membangun ekosistem sangat penting dengan mensinergikan dari Sabang sampai Merauke.
“Kalau ada yang mengatakan, menyebut di SMSI itu abal-abal, itu sangat keliru. Tapi kalau ada, tidak apa-apa juga. Hal ini akan menjadi tantangan dan motivasi kita untuk melakukan pembinaan, agar yang dianggap abal-abal dapat dibina menjadi lebih profesional dan berjalan sesuai dengan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers dan Kode Etik Jurnalistik,” jelasnya.
Firdaus menambahkan, SMSI juga membentuk Lembaga Bantuan Hukum yang bertujuan jika ada anggota SMSI dalam kerja jurnalistiknya tersandung hukum, itu sudah ada benteng yang mendampingi sampai titik penghabisan.
Rakernas SMSI 2023 yang dirangkaikan Hari Ulang Tahun (HUT) SMSI Ke-6 ini, dihadiri perwakilan SMSI seluruh Indonesia, baik tingkat provinsi maupun kabupaten/kota.
Ketua Dewan Pers, Ninik Rahayu, hadir langsung membuka secara resmi Rakernas SMSI 2023 yang dirangkaikan HUT SMSI Ke-6 ini.